Kamis, 06 Januari 2011

MEMBUAT SUATU HUBUNGAN YANG INDAH DALAM RUMAH TANGGA.:

Jika berpikir Gol pasti pikiran kita langsung tertuju kepada permainan sepak bola….subhanallah sepak bola sungguh menginspirasi saya dalam mengapresiasikan dalam semua lini kehidupan...Tapi mohon maaf, kali ini saya tidak akan membicarakan full sepak bola tapi, saya mencoba sharing tentang pengertian Sakinah, Mawadah dan Warohmah yang saya ilustrasikan seperti permaianan bola. Tentunya saya pribadi mohon maaf jika dalam penyampaian kali ini masih banyak kekurangan disana- sini mengingat dalam hal ini belumlah berpengalaman dan baru sekedar teori yang saya dapat . Terlebih diri ini masih dalam tahap belajar..maka dari itu, saya mohon jika nantinya terdapat kata / kalimat atau istilah yang tidak benar, saya pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya..Dan dimohon kesediaanya untuk mengoreksinya sebagai bentuk pembetulan bagi diri saya…itu semata- mata karena sikap kehati-hatian yang saya inginkan…

Ada hadist : “Kehati-hatian itu datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan Mudah-mudahan sikap dan tingkah laku kita semua sesuai dengan hadist diatas..hati-hati dalam bersikap akan menjadikan sikap rendah hati pada sesama….Allahu akbar…….

Menurut saya konsep rumah tangga sakinah mawadah dan warohmah bisa diilustrasikan seperti dalam permainan sepak bola….dan pasangan suami istri adalah para pemainnya. Jika dalam permainan bola yang sebenarnya harus ada 11 pemain..tapi dalam permainan sepak bola rumah tangga hanya butuh 2 pemain yaitu suami dan istri …jika ada orang lain yakin itu adalah official ( orang lain seperti keponakan / adik/ kakak yang tinggal bersama ). Dalam setiap permainan bola pastinya ada momen yang ditunggu- tunggu yaitu saat tercipta sebuah Gol. Karena itu berarti, tandanya akan ada kemenangan...begitu juga dalam rumah tangga ..GOLnya adalah Sakinah mawadah warohmah..

Pertama saya mencoba mengartikan kata sakinah. Dimana sakinah artinya saling kasih dan sayang, dimana pada tahap ini adalah tahap pengenalan satu dengan yang lainnya…karena bersatunya kedua jenis manusia karena rasa kasih dan sayang dengan karakter / sifat yang berbeda..latar belakang yang berbeda..…Nah sama halnya pada sebuah tim sepak bola yang tadinya belum saling kenal, karena ingin timnya diharapkan lebih kompak, maka para pemain antara satu sama yang lain haruslah saling mengenal, tahu karakter masing-masing pemain dengan tujuan agar komunikasi yang terjalin lebih baik nantinya guna mewujudkan tim yang solid. Begitu juga dalam RT mereka yang tadinya tidak saling mengenal disatukan oleh Allah menjadi pasangan suami dan istri..karena kasih dan sayang diantara mereka.

Dan didalam kehidupan rumah tangga, ada hal yang harus dimiliki oleh setiap pemain ( suami dan istri) yaitu ilmu. Disini ilmu bukan saja sebagai kekuatan tapi adalan bekal yang diharapkan menjadi strategi untuk melancarkan serangan (mengarungi kehidupan rumah tangga) agar nantinya tahu bagaimana menciptakan sebuah GOL SMW ( SMW= Sakinah Mawadah, Warohmah ). Kemudian setiap rumah tangga haruslah mempunyai strategi / trik dan skill ( kecerdikan )....Sedang ilmunya adalah ketakwaan itu sendiri dan strategi dan trik individu yang berakar dari taqwa dengan pedoman Al-Qur’an dan Sunah. Saya pikir tidaklah perlu dijelaskan panjang lebar karena sudah dijelaskan dalam cerpen Pengaman pernikahan ( pra Nikah) dan ( Pasca Nikah ).

Jika menginginkan adanya sebuah GOL yang indah, semua pemain harus bekerja keras, bahu membahu dan harus sama-sama saling mengiring bola bukan menunggu bola…disinilah letak kerjasama sebagai tim yg kompak agar permainanya tidak pincang…harus ada sifat kesabaran didalamnya, harus ada strategi bagaimana mendrible bola (sumber penghasilan) ..mengumpan ( memberikan nafkah untuk keluarganya ), mengoper ( ilmu / pendidikan) bagi pasanganya serta anak-anaknya....harus pas dalam memberikan passing dan tepat sasaran mengoper pada saat memberi semangat dan memberikan nasihat kepada istri serta tahu posisi masing-masing… . Mengenai menasihat menasihati ada hal yang perlu diperhatikan oleh seorang suami yaitu :

1. Rasulullah bersabda, “Nasihatilah istrimu dengan baik, sesungguhnya wanita itu berasal dari tulang yang bengkok. Dan yang paling bengkok adalah bagian yang atas. Apabila kamu paksa untuk meluruskannya ia akan patah. Dan apabila kamu membiarkannya, maka ia akan bengkok selamanya. Nasihatilah ia dengan cara yang baik.” (Mutafaqun Alaihi)

2. Rasulullah bersabda, “Seandainya aku boleh memerintah seseorang untuk bersujud kepada seorang manusia, pastilah aku menyuruh seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR At Tirmidzi)

Sebenarnya yang terjadi adalah Rasulullah SAW membuat dua perumpamaan yang indah dalam dua hadits diatas. Pada hadits pertama tersirat makna yang dalam bahwa seorang suami tidak dapat memaksa seorang istrinya untuk merubah sifat jelek sang istri atau kebiasaan buruknya. Diperlukan kesabaran dan waktu yang tidak instan karena sesuatu yang dipaksakan akan membawa dampak yang buruk seperti patahnya seruas tulang yang bengkok karena dipaksa untuk diluruskan. Ini sebenarnya adalah penghormatan kepada kaum wanita atau sang istri sendiri. Seorang suami yang shaleh harus dengan bijak berusaha untuk mengubah kebiasaan atau sifat buruk istrinya tanpa harus memaksa. Rasulullah sangat menghargai sebuah perbedaan antara seorang suami dan istri yang memiliki latar belakang didikan orang tua yang berbeda dengan kebiasaan yang berbeda pula.

Seorang suami juga tidak boleh mengabaikan atau membiarkan sifat atau kebiasaan buruk sang istri itu tanpa berusaha untuk merubahnya sama sekali. Membiarkan sesuatu keburukan di dalam rumah tangga adalah bagai membiarkan sebuah kebathilan kecil terjadi yang dampaknya akan sangat berpengaruh pada sebuah akhlak masyarakat. Bukankah sebuah rumah tangga adalah satuan terkecil dari sebuah masyarakat? Membiarkan sebuah sifat jelek atau kebiasaan buruk sang istri diibaratkan bagai tulang bengkok yang dibiarkan bengkok selamanya.

Kemudian kita tengok hadits yang kedua, Rasulullah kembali membuat perumpamaan. Rasulullah memulainya dengan kata “Seandainya” yang berarti “tidak pernah terjadi atau mustahil untuk terjadi”. Rasulullah mengibaratkan seorang istri seharusnya tunduk dan patuh kepada suaminya ibaratnya ia sujud kepada suaminya karena begitu besar hak atau wewenang seorang suami terhadap istrinya. Ini untuk menguatkan pemahaman bahwa sebuah rumah tangga haruslah memiliki hanya seorang kapten yang memiliki wewenang yang teguh. Sebuah rumah tangga tidak dapat memiliki dua kapten karena akan terjadi kekacauan bagi anak-anak ataupun pekerja rumah tangga yang dipimpinnya.

Dan sebagai seorang pemimpin hanya akan jadi pemimpin jika ada yang dipimpin. Artinya, jangan merasa lebih dari yang dipimpin. Seperti halnya kapten kesebelasan tidak usah sombong kepada pemain lainnya, karena kalau tidak ada rekan satu tim lalu mengaku jadi kapten kesebelasan sepak bola, bisa dianggap orang gila. Makanya, seorang kapten (pemimpin red : suami) janganlah bersikap merendahkan istrinya karena dengan adanya istri dia menjadi suami / pemimpin. Tidak layak seorang pemimpin merasa lebih dari yang dipimpin karena status pemimpin itu ada jikalau ada yang dipimpin

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS An Nisaa :34 : …Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka ( laki-laki) atas sebagian mereka ( laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.

Pada pernyataan Allah di QS An Nisaa :34 diatas yang mencerminkan sebuah keindahan. Allah memakai kata-kata bahwa “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita” dengan sebab (1) Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) dalam hal kecakapan dalam memimpin dan (2) Karena mereka (laki-laki) adalah penanggungjawab dalam hal memberi nafkah. Dan ini tidak berlaku untuk semua laki-laki. Tidak semua laki-laki yang menjadi suami dapat memenuhi kedua kriteria ini karena sang suami bisa jadi tidak cakap sebagai pemimpin dan bisa jadi dalam hal mencari nafkah, sang istri lebih berperan. Begitu Maha Adil nya Allah dalam menyampaikan firman-firman-Nya. Dan sekali lagi ini membuktikan kebenaran Al Quran bukanlah ciptaan manusia karena jika ini adalah perkataan Nabi Muhammad, pastilah ayat ini cenderung untuk membela kaumnya sebagai seorang laki-laki.

Adakalanya sebagai kapten rumah tangga (seorang suami) harus bertindak tidak terlalu tinggi / terlalu rendah…tinggi dalam hal ini adalah sikap yang berlebihan / dictator..bersikaplah sebagai seorang kapten ( pemimpin Rumah Tangga) yang adil dan bijaksana agar tercipta ke ikhsanan agar tidak ada rasa keegoisan. Walaupun demikian sang suami tidak dapat bersikap sewenang-wenang terhadap istri dan anak-anaknya yang ia pimpin karena yang dimaksud dengan seorang pemimpin disini mestilah memiliki kecakapan untuk memimpin. Dalam bahasa agama, Allah menyatakan seorang pemimpin harus dan sekali lagi harus memiliki kriteria dalam memimpin. dan sebaliknya sebagai seorang suami jangan pula terlalu rendah karena bisa juga akan menurunkan kewibawaan suami dimata istri dan anak-anaknya..( suami-suami takut istri )….

Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan ( kebenaran ) karena Allah, menjadi saksi dengan adil..Dan janganlah sekali-kali kebencian terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan..(QS Al- Maidah :8)

Kriteria bagi seorang suami untuk memimpin adalah mempunyai sifat ‘selalu menegakkan kebenaran’, ‘adil’ dan ‘bertaqwa’. Inilah kriteria suami yang layak memimpin menurut Allah SWT. Jika istri, saya ibaratkan sebagai bek atau kiper ( yang tugasnya menjaga gawang rumah tangga maka suami berperan sebagai gelandang serang atau striker yang bertugas memasukan bola (mengarahkan agar bisa menjadikan terciptanya Gol SMW ). Seorang suami juga bertugas mencari nafkah halal untuk proses mengendalikan serangan agar lebih menunjang terciptanya Gol SMW. Tiada lain supaya makanan yang jadi keringat statusnya halal, supaya baju yang dipakai statusnya halal, atau agar kalau beli buku juga dari rejeki yang statusnya halal. Hati-hatilah, walaupun di kantong terlihat banyak uang, tetap harus pintar-pintar mengendalikan penggunaannya, jangan main comot saja.

Saya lebih senang jika seorang bek ( istri ) bersifat mandiri serta bisa berperan juga dalam mengendalikan serangan, bisa melakukan shoot on gol (ikut serta mengarahkan agar bisa terciptanya Gol SMW.. dalam hal ini membantu mencari nafkah suami dalam membantu perekonomian keluarga, yang tentunya atas izin dari sang suami ini semua juga termasuk dalam aspek penunjang SMW….Mungkin saya terinspirasi dengan sang bunda kita Siti Hadijah yang juga seorang pengusaha)..atau mengoper bola pada sang stiker..( saling mendukung pekerjaan lainya)..begitu juga sebagai striker yg tugasnya mencari menyambut bola untuk selanjutnya memasukan bola ke gawang ( mengarahkan agar bisa menjadikan terciptanya Gol SMW) adakalanya suami juga harus secara gesit membantu lini pertahanan bek ( istri ) dalam hal rumah tangga supaya gawang rumah tangganya kebobolan…insyaallah jika dilakukan dengan sabar, terjalin komunikasi dan saling pengertian dan dilandasi ilmu yaitu dengan ketakwaan...dan diniatkan ibadah serta sebagai penyempurna separuh dien Nya..akan tercipta sebuah keluarga sakinah mawardah warohmah...itulah GOL yg sangat Indah

Hemm …semakin menarik ya pembahasan ini..jadi mari kita lanjutkan..Yuuuk mareeee…sama halnya permainan sepak bola jika ada salah satu pemain yang menampakan keegoisan karena ingin menguasai permainan maka akibatnya tak akan pernah terjadi gol karena tidak ada bentuk kerja sama antar pemain lainya. Sama halnyaseorang istri yang saya ilustrasikan dia sebagai bek / kipper harus bisa menjaga gawang rumah tangganya..istri juga harus bisa menjaga gawang / rumahnya terutama adalah kehormatan dan harta suami disaat mereka berjauhan serta harus bisa berbagi dalam keadaan suka maupun duka…Ingatlah para sahabatku yang di muliakan Allah meski ada kalanya istri juga bisa bertindak sebagai kapten ( pemimpin Rumah Tangga no 2 setelah suami) pergunakanlah kepemimpinanya dengan sebaik-baiknya. Dan wanita adalah pemimpin dirumah suaminya dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinya ( HR Bukhari Muslim) Tapi kepemimpinan istri tentunya harus bisa dipertanggung jawabkan kepada suami juga dihadapan Allah SWT, karena tugas kepemimpinanya merupakan juga sebuah amanah ...kenapa saya sebutkan sebagai pemimpin, bukankah seorang istri juga bertindak menjadi manager pendidikan karena dia sebagai madrasah bagi anak-anaknya, menjadi manager keuangan rumah tangga yang tugasnya mengelola keuangan yang telah diberikan suaminya, menjadi manager pembelian dan masih banyak lagi…tapi hendaklah para istri bertindaklah sesuai batas-batasanya jangan terlalu tinggi / terlalu rendah. Terlalu tinggi disini adalah melampaui batas-batasan sebagai seorang istri..kemudian tidak menghormati suami karena mungkin jabatan / tingkat pendidikannya lebih tinggi..pendapatan istri atau status sosial lebih tinggi dari suami... Misalkan istrinya bergelar master lulusan luar negeri sedangkan suaminya lulusan SMU, dalam hal kepemimpinan rumah tangga tetap tidak bisa jadi berbalik dengan istri menjadi pemimpin keluarga. Oleh karena itu, bagi para suami jangan sampai kehilangan kewajiban sebagai suami. Suami adalah tulang punggung keluarga, seumpama kapten bagi tim sepakbola ,atau nakhoda bagi kapal laut, masinis bagi kereta api, sopir bagi angkutan kota, atau sais bagi sebuah delman. Bersikaplah sebagai istri penyejuk hati suami, patuh dan hormat serta memuliakan suami dalam hal apapun (kebaikan)....tapi jangan bersikap lebih rendah yaitu terlalu bergantung kepada suami..tidak punya kekuasaan apa-apa dalam rumah tangga.. sunguh sangat ironis istri yang seperti ini.. slalu bergantung terhadap suami dalam hal apapun..selalu minder tapi slalu manut2 ( menurut yang tidak dalam kewajaran )..

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa ( QS Al Furqan : 74 ) ….

Sungguh doa yang sangat indah doa diatas…

Ada beberapa sifat bagi seorang istri agar disukai, disayang, dihormati oleh suami yaitu : 1. Istri yang shalihah Suami akan senang jika istri adalah seorang wanita yang kuat agamanya, memiliki moral yang baik serta dapat membantu suami dalam ketaatan kepada Allah.

2. Istri yang taat dan hormat serta patuh pada suami Ukuran ketaatan istri kepada suami adalah tolak ukur kesuksesan dalam membangun kehidupan berkeluarga.

3. Istri yang dapat menjaga harta dan harga diri disaat suaminya tidak ada Sebab itu, wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka ) ( QS An- Nisa : 34)

4. Istri yang memelihara shalatnya.. Insyaallah istri yang seperti ini adalah seorang istri yang beriman karena menjaga shalat wajibnya, apalagi ditambahkan memelihara shalat sunahnya..subhanallah… 5. Istri yang ikhlas Istri yang mampu menyembunyikan kebaikan sebagaimana menyembunyikan keburukan-keburukannya.

6. Istri yang senantiasa berhias diri hanya untuk suaminya. Istri yang slalu ingin menampilkan / menyenangkan suami karena ingin membuat sang suami senang memandang sang istri karena apa yang dilakukan ( dandanan sang istri khusus untuk dilihat sang suami tidak pada lainya).

7. Istri yang senantiasa memelihara perasaan suami

8. Istri yang tidak menyebarkan rahasia rumah tangganya. Istri yang seperti ini adalah figure istri yang tidak suka bergosip..semua hal yang terjadi didalam rumah tangganya dia simpan dalam hati..semua persoalan apapun dia slalu diselesaikan berdua bersama suami.

9. Istri yang menghormati kerabat suami Bagi istri yang shalehah semua kerabat suaminya adalah keluarganya yang patuh dia hormati dan disayangi seperti keluarganya sendiri.

10. Istri yang tidak cemburu pada tempatnya Cemburu berarti takut kehilangan karena perasaan sayang dan cinta. Tapi istri yang shalihah akan menepatkan cemburunya sesuai porsinya. Karena ia sadar bahwa suami, anak dan harta adalah titipan jadi ia akan menempatkan perasaan cemburu tidak berlebihan dan tahu tempat dan situasinya.

11. Istri yang tidak meminta talak kepada suaminya Istri yang senantiasa bersemangat keras dan berusaha menyelesaikan segala problematika hidup yang menimpanya , jauh dari pikiran untuk bercerai.

12. Istri yang tidak keluar rumah kecuali atas izin suami.

13. Istri yang selalu tabah menghadapi kesulitan bersama suami / mau berbagi dalam keadaan suka maupun duka, memberikan dukungan dan semangat pada suaminya… Istri seperti ini adalah seorang istri yang slalu tegar , dia adalah seorang yang tidak cengeng dalam menjalani kehidupan dunia sekarang. Dia tidak akan banyak mengeluh akan himpitan kehidupannya karena ia tahu bahwa semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Dia tahu karena kesulitan termasuk proses kehidupan, sehingga dia akan menghadapi keadaan dan menjalani kehidupan dunia dengan semangat, penuh kesabaran dan ketawakalan kepada Allah SWT.

14. Istri yang slalu bersyukur atas rezeki yang diberikan suami meski sekecil apapun. Istri yang seperti ini mungkin langka karena dia adalah seorang penyabar dan slalu bersyukur meski keadaan disempitkan. Dia akan tetap bersykur jika gaji yang diberikan suami mungkin kurang sekali dengan kebutuhan hidupnya. Dia mau berbagi dalam keadaan kekurangan.sabar dan syukur apa yang Allah berikan dan slalu tersenyum walau pahit yang dirasakan…Dia akan slalu bersyukur jika sang suami memberikan nafkah berapapun yang dia dapatkan. 15. Istri yang berfungsi sebagi partner, sekaligus menjadi kawan serta penunjuk jalan disaat buntu. Seorang istri yang baik adalah yang bertindak seperti patner karena dia seorang yang cerdas tapi bijak dalam memberikan masukan atau ide-ide kreatif kepada sang suami tercinta. Istri yang mampu menjadi partner terdekatnya dalam membangun Tim rumah tangga dan kawan terbaik dalam melewati perjalanan. Karena dia akan memberikan petunjuk saat suami sedang mengalami kebuntuan dalam menyelesaikan persoalan.

16. Istri yang tidak pernah mengeluh dan bahkan slalu memberikan semangat pada suami Istri seperti ini biasanya dia slalu mensyukuri apapun yang diberikan oleh sang suami. Dia tidak akan mengeluh disaat keadaan dihimpitkan/ susah bahkan selalu memberikan dorongan moril kepada suami untuk lebih bersemangat.

17. Istri yang bersikap baik pada mertua. Istri yang seperti ini sungguh sangat langka karena biasanya ( kebanyakan orang) antara menantu dan mertua sering ada jarak..bersikaplah baik dan memuliakan mertua. Jika kita berpedoman ibu dan pasangan hidup kita adalah cermin dan pakaian bagi kita maka lakukanlah hal tersebut kepada ibu mertua, mungkin nanti akan ada kesulitan tapi jika diniati dengan motto tadi dan berusaha untuk menjadikan rumah tangga menjadi kado paling indah bagi orang tua insyaallah bisa terjalin hubungan yang harmonis..sungguh muliakan ibu mertua kita semulia mulianya seperti kita memuliakan ibu kandung dan pasangan hidup kita…

18. Istri yang selalu menyambung silaturahmi dengan saudaranya. Jika telah berumah tangga maka kita akan menambah jumlah saudara. Dan sebagai istri yang baik maka sepatutnya dia slalu menjaga silaturahmi dengan keluarga besarnya..menyambung demi kebaikan keluarga..

19. Istri yang selalu menjaga dalam hal kebaikan

20. Istri yang membantu suami dalam hal urusan agamanya.

Istri yang seperti ini sangat di acungi jempol..disamping dia adalah seorang yang shalehah dia slalu menjaga ketaatan suami dalam pandangan Allah SWT. 21. Istri yang pemaaf Subanallah jika dia seorang pemaaf sungguh beruntung suami punya istri seperti itu karena dia sifatnya tidak mendendam..slalu memaafkan setiap kesalahan suami 22. Istri yang selalu tersenyum ceria dihadapan suami Hanya dengan slalu menampakan keceriaan dan senyuman di depan sang suami Allah memberikan pahala yang fantastis..Sungguh senang punya istri yang slalu menampakan senyum kepada suami dan bermuka manis karena akan tampak sikap kelembutan dan jika tertawa akan terlihat manis, suka tinggal dirumahnya dan memiliki sikap rendah hati dan penyayang.

23. Istri yang suka suasana baru Istri seperti ini adalah seorang yang pandai melakukan pembaruan baik penampilan fisik agar sang suami tak bosan, serta pandai menata rumah. Dia adalah istri yang cerdas dan bijak tapi tidak congkak karena dia seorang yang membenci rutinitas dan kebekuan

24. Istri yang tidak boros Sifat istri seperti ini sangat disukai karena dia hemat tapi tidak bakhil.

25. Istri yang memelihara diri dan kepribadianya Hemm… istri seperti ini paling disukai seorang suami karena dia seorang yang iffah ; iffah dengan pandangan mata, iffah dengan lisanya, iffah dengan tanganya , dan iffah dengan perutnya.

26. Istri yang slalu menjaga kehormatan suami Istri yang memiliki sifat dimanapun dia berada slalu menjaga kehormatan suami. Bisa bergaul dalam masyarakat tetapi tetap menjaga kewibawaan sang suami karena ia berpedoman suaminya adalah pakaian dan cermin bagi dirinya. Jadi jika ia membuat kebaikan secara otomatis baik pula sang suami. Jika ia berbuat kejelekan sudah pasti sang suami juga jelek.

27. Istri yang menjadi penyelamat dari kesulitan disaat genting Istri seperti ini adalah istri yang mau berkorban apa saja untuk suami tercinta. Ia rela mempersembahkan segala sesuatunya yang paling berharga untuk menyelamatkan kesulitan suami yang terlilit persoalan besar.

Bersikaplah bahu membahu dalam hal apapun. Didalam rumah tangga disinilah letak keindahanya ..jika diibaratkan dalam sepak bola ada permainan seindah permainan tim samba…ada permainan bola liga Italia yang melakukan permainan defensivenya..ada liga Spanyol yang lebih suka dengan keindahan permainan seperti tim samba..dan ada pula liga Inggris dengan permainan dengan tempo cepat serta kebanyakan melakukan passing-passing bola jauhnya…atau seperti kebanyakan dalam permainan bola adakalanya mereka menggunakan formasi permaian 4 4 2 atau 4 3 1 1…atau 5 3 1 1 tapi, entah itu dalam permainan sepak bola atau juga dalam rumah tangga haruslah seperti itu, harus bisa memainkan variasi permainan rumah tangganya…saya akui masing masing rumah tangga akan berbeda dalam type dan gaya permainanya karena karakter setiap orang pun berbeda- beda…Walaupun begitu mau memakai gaya dan type permainan apapun setidaknya harus bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi rumah tangganya sendiri..sehingga dalam proses menjalani rumah tangganya akan berjalan dengan baik dan terarah apalagi diimbangi dengan strategi serta bekal ilmu yaitu iman dan taqwa)…iman berarti adanya ketauhidan dalam diri kita dan Taqwa adalah pengakuan dari Allah itu sendiri karena yang bisa melihat ketaqwaan kita hanyalah Allah…mudah-mudahan Allah menakdirkan kita semua menjadi hamba-hamba yang bertaqwa…

Heemm sepertinya babak pertama selesai jadi mari kita lanjutkan ke babak kedua…Seperti layaknya permainan bola dalam rumah tangga juga harus ada sikap saling melengkapi kekurangan masing-masing, ( ingat tidak ada orang yang sempurna dan tidak ada sebuah rumah tangga yang sempurna dan dalam sebuah rumah tangga pasti akan ada ujian) bahu membahulan bersyukur dengan kekurangan pasangan hidup kita, insyaallah akan terwujud adanya sikap saling mengerti dan saling memahami ..lakukan komunikasi antara pemainya ( suami dan istri) dalam hal apa-pun..jangan sampai ada kesalahpahaman yang nantinya akan tercipta own goal ( kesalahan dalam rumah tangga yang nantinya, takutnya bisa menyebabkan terjadi perceraian..hiiii takuut…na’udzubillah min dzalik..)..berilah kemudahan dalam hal apapun..jangan mempersulit keadaan dalam memecahkan masalah.jangan libatkan supoter ( orang lain jika terjadi pertengkaran.dan secepatnya diselesaikan antara suami istri dengan cara musyawarah atau bicara dari hati kehati).

Ada beberapa hal yang tidak boleh lupa dan harus diperhatikan bagi pasangan suami dan istri, sudah selayaknya harus semuanya mempunyai trik dalam sebuah rumah tangga. Sebagai suami yang bertindak sebagai striker / penyerang harus bisa menciptakan keindahan dalam rumah tangga...Dimisalkan dalam permainan bola ada namanya tendangan salto..atau harus bisa menciptakan tendangan spekulasi ( diartikan bisa menciptakan kedamaian agar bisa menyenangkan pasanganya beserta anak-anaknya yang menghasilkan kebahagiaan)….

Mari para sahabat, sungguh sangat indah jika kita menganggap pasangan hidup kita adalah pakaian dan cermin bagi kita…pakaian yang tidak terlalu besar atau kesempitan, pakaian yang sederhana tapi indah dilihat karena kebersihanya..pokoknya pakaian yang machinglah….subhanallah sungguh dalam dan telitinya Allah mengibaratkan semua pasangan adalah sebuah pakaian.. Sekarang mau dijadikan pakaian apapun pasangan hidup kita tergantung kita. Mau memilih pakaian yang menampakan kemewahan, penuh keindahan atau pakaian ketakwaan jawabanya ada dihati masing-masing...Merujuk QS AL- Baqarah Ayat 187 yang telah dijelaskan dalam Cerpen Pengaman pernikahan ( Pasca Nikah ) mudah- mudahan begitu pola pikir yang bisa kita tanamkan bagi pasangan hidup kita adalah bahwa pasangan hidup kita adalah pakaian bagi kita juga cermin bagi kita…tambahkan pula ruang lingkupnya..jika ibu kita adalah pakaian dan cermin bagi kita tambahkan juga ibu mertua juga demikian…subhanalllah sungguh indah islam dalam mencermati pola kehidupan secara islami.

Sekarang kita lanjutkan dengan pengertian Mawadah. Mawadah saya artikan sebagai bentuk kasih sayang dalam arti pengorbanan kedua belah pihak sebagai bukti cinta karena disinilah penyatuan 2 pihak yg punya karakter berbeda..dan disinilah letak pengorbananya...sanggupkah melewati masa ini..karena pada masa ini akan banyak persoalan yang kalau tidak dijalani dengan sikap pengorbanan dan saling mengalah bagi keduanya niscaya rumah tangga yang dibina akan terasa penuh hambatan…waspada jika nanti aka nada tekel tekel ( hambatan, masalah / ujian ) dari pihak lain...jangan ada diving ( kebohongan ) jika tak mau menyakiti pasangan kita..

Sebagai suami bersikaplah dan bertindaklah menjadi wasit (pemimpin) yg adil karena intinya agar dalam rumah tangga menjadi tentram penuh keberkahan mendapatkan ridha Allah karena tidak berbuat semena-mena pada istri..Jangan merasa lebih tinggi kedudukanya karena menjadi seorang menyebabkan arogansi / kediktatoran serta egoisme karena merasa sebagai pemimpin. Berikan kartu kuning ( peringatan) secara tepat jika istri melakukan perbuatan yang mengarah kepada kedzaliman..dan hati-hatilah jangan pula sembarangan memberikan kartu merah (talak) jika istri hanya melakukan kesalahan kecil..perlu diketahui tidak ada seorang pun yang sempurna dan pasangan hidup kita juga demikian. Pahami dan saling mengerti dengan perbedaan tersebut.Dan sepatutnya sebagai seorang istri mematuhi suami dalam hal kebaikan jika tidak maka istri takutnya akan berimbas mendapat kartu kuning dari suami.. takutnya lagi malah nantinya berujung mendapatkan kartu merah dari suami.. Adakalanya istri pun jangan pula kita terlalu mendahului suami sehingga sehingga takutnya akan terjebak offside ( sikap berkuasa atas diri sang suami ) yang akan berimbas pula gagal melakukan shoot on GOL SMW ( Sakinah Mawadah Warohmah)...

..… Sedang Warohmah adalah ketenangan yang ada setelah hasil akhir dari GOL setelah permainan. Dalam Rumah Tangga berarti akan ada kemenangan (ketentraman) tapi biasanya masanya setelah perkawinan sudah berjalan beberapa tahun , Rumah Tangga akan tenang jika telah tercipta Gol keberkahan ( SMW=Sakinah Mawadah Warohmah ) ..Setelah itu lakukan selebarasi Gol dengan sikap Syukur kita terhadap Allah SWT..amien ya rabbal alamin.. …. itulah pemahaman dari saya... mohon maaf jika ada salah dalam penyampaian karena semata - mata keterbatasan ilmu yang saya miliki dan dalam hal ini baru sekedar teori .

Untukmu wahai akhi dan ukhti fillah yang belum dianugerahi pasangan hidup

Bersabar dalam penantian.. jadikanlah sebuah pilihan, hingga terwujudnya harapan saat semua menjadi kenyataan. Tidaklah Allah menjadikan ini suatu penundaan sebagai tujuan adanya bentuk kezaliman, kasih sayanglah yang menjadi motivasi-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Ar-rahman dan Ar- Rahim Semua ini dilakukan-Nya semata-mata sebagai bentuk penyempurnaan akan nikmatNya. Smoga Allah menjauhkanlah kita agar menjadi hamba yang slalu berburuknya prasangka terhadap-Nya. Sesungguhnya Allah tidak hendak menyulitkan tetapi Dia hendak membersihkan kita dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kita semua, agar kita menjadi orang yang pandai bersyukur, Maha Suci Engkau ya Allah dari segala kekurangan ( Eirjie)


Pernikahan………. Semua orang bisa melakukanya….. Semua orang bisa menikmatinya… Bahkan memporak-porandakanya….. Pernikahan bukan cuma sebuah keinginan… Namun sebuah keberanian untk mengambil tanggung jawab dan Kesiapan untuk berjuang… Bisa juga menjadi sebuah pilihan.. Sebab ada banyak cara jika hanya sekedar untuk menunjukan rasa simpati, kasih sayang, dan cinta…..

Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal Bahwa ternyata mengenal adalah butuh proses panjang yang tak pernah lekang dan tanpa batas waktu Bahwa pasangan hidup kita adalah manusia biasa yang punya potensi hina dan mulia seperti diri kita.. Pernikahan menjadikan seorang mengevaluasi diri.. Bukan menjadi malaikat… Bukan juga hanya untuk sekedar meraih bahagia dunia..

Pernikahan adalah Sebagai penyempurna separuh dienNya.. Karena sebagian lainya adalah Takwa.. Pernikahan untuk membuka pintu langit Allah Agar mendapatkan keberkahan

Pernikahan adalah.. Keikhlasan ….untuk memberi dan melakukan kebajikan Mendahului memaafkan..mendahului bertindak mulia… Hingga tiada yang mendzalimi karena semua hal sudah terpenuhi, keseimbangan telah terjiwa Menyatu dalam ikatan yang di ridhai oleh Ar Rahman, Sang Pemilik Cinta Sejati

Wa’alaikum salam wr wb…

Semoga manfaat….. ^_^

www.muslim-lspm.blogspot.com

Cari Blog Ini

KIRIMKAN SMS ANDA LEWAT BLOG KAMI GRATIS.:

يس

free counters