Minggu, 30 Januari 2011

Ringan dalam lisan berat dalam timbangan.:

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw bersabda: ``Ada buah kalimat yg ringan di lisan namun berat di timbangan,& keduannya dicintai ar-Rahman,yaitu 'Subhanallahil wahamdihi, Subhanallahil 'adhzim'. `` {HR Bukhari dan M...uslim}

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menerangkan, ``Kedua kalimat ini merupakan penyebab kecintaan Allah kepada seorang hamba.`` Beliau berpesan, ``Wahai hamba Allah,sering"lah mengucapkan dua kalimat ini.Ucapkanlah keduannya secara kontinyu,karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) & dicintai ar-Rahman,sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, subhanallahil wabihamdi, subhanallahil 'adhzim'. Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu & memperbanyaknya. Di dalam hadist ini Rasulullah saw menyebut nama Allah dg nama-Nya ar-Rahman -Yang Maha Pemurah-.

Hikmahnya adalah wallahu a'lam- karena itu menujukkan keluasan kasih sayang Allah ta'ala.Sebagai contohnya,di dalam hadist ini diberitakan bahwa Allah berkenan memberikan balasan pahala yg banyak walaupun amal yg dilakukan hanya sedikit. Subhanallahil wabihamdih Maka ucapan subhanallah -Maha Suci Allah- adalah; anda menyucikan Allah ta'ala dari segala aib & kekurangan & anda menyatakan bahwa Allah Maha Sempurna dari segala sisi.Hal itu diiringi dg pujian kepada Allah -wabihamdih- yg menunjukkan kesempurnaan karunia & kebaikan yg dilimpahkan-Nya kepada makhluk serta kesempurnaan hikmah & ilmu-Nya.

Apabila telah terpatri dalam diri seorang hamba mengenai pengakuan & keyakinan terhadap kesucian pada diri Allah dari segala kekurangan & aib,maka secara otomatis akan terpatri pula di dalam jiwanya bahwa Allah adalah Sang pemilik berbagai kesempurnaan sehingga yakinlah dirinya bahwa Allah adalah Rabb bagi makhluk-Nya.Sedangkan keesaan Allah dalam hal rububiyah tersebut merupakan hujjah/ argumen yg mewajibkan manusia untuk mengtauhidkan Allah dalam hal ibadah -tauhid uluhiyah-.

Dengan demikian maka kalimat ini mengandung penetapan kedua macam tauhid tersebut -rubibiyah & uluhiyah- Makna pujian kepada Allah Al-Hamdu,atau pujian adalah sanjungan kepada Allah dikarenakan sifat"Nya yg sempurna,nikmat"-Nya yg melimpah ruah,kedermawanan-Nya kepada hamba-Nya. Allah ta'ala memiliki nama,sifat & perbuatan yg sempurna.Semua nama Allah adalah yg terindah dam mulia,tidak ada nama Allah yg tercela.

Demikian pula dalam hal sifat"-Nya adalah sifat yg sempurna dari segala sisi.Perbuatan Allah juga senantiasa terpuji,karena perbuatan-Nya berkisar antara menegakkan keadilan & memberikan keutamaan.Bagaimana pun keadaannya Allah senantiasa terpuji. Syakh al-Utsaimin rahimahullah berkata, ``al-Hamdu adalah mensifati sesuatu yg terpuji dg sifat" sempurna yg diiringi oleh kecintaan & pengagung -dari yg memuji-,kesempurnaan dalam hal dzat,sifat,maupun perbuatan"Nya. {Tafsir Jus 'Amma, hal 10} Subhanallahil 'adhzim' Makna ucapan ini adalah tidak ada sesuatu yg lebih agung & berkuasa melebihi kekuasaan Allah ta'ala & tidak ada yg lebih dalam ilmunya daripada-Nya.

Maka Allah ta'ala itu Maha agung dg dzat & sifat"Nya. Hal itu menunjukkan keagungan,kemuliaan,& kekuasaan Allah ta'ala,inilah sifat" yg dimiliki oleh-Nya.Di dalam bacaan dzikir ini tergabung antara pujian & pengagungan yg mengadung perasaan harap & takut kepada Allah ta'ala. Semoga bermanfaat buat ana dan antum sekalian. Syukran Salam ukhuwah . . . . 

Cari Blog Ini

KIRIMKAN SMS ANDA LEWAT BLOG KAMI GRATIS.:

يس

free counters