Kamis, 06 Januari 2011

RIWAYAT SEORANG ISTRI YANG MEMBANGKAN KEPADA SUAMINYA.

BismillahirrohmanirrohiimAssalamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh

Ikhwaanii wa Akhwaatii yang dimuliakan oleh Allah swt…

Pada suatu ketika Abi pernah di tanya sebagai berikut : “Ada seorang istri yang membangkang kepada suaminya. Apabila suaminya memintanya untuk melakukan beberapa pekerjaan, ia tidak mendengar dan tidak mentaatinya; dan apabila suaminya meminta untuk tinggal di rumahnya atau negerinya, ia menolak dan bersikeras untuk tinggal bersama keluarganya. Apakah itu boleh dilakukan seorang istri?”

-----------------J.A.W.A.B. :-----------------

Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman :

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” (QS. An-Nisaa’ {4}:34).

Banyak mufassir yang mengatakan bahwa sebagaimana seorang suami diwajibkan menggauli istrinya secara baik, menjaga hak-haknya, memberikan nafkah kepadanya, berlaku adil dengannya, dan tidak mendatangkan kesulitan baginya, maka seorang istri diwajibkan mentaati suaminya pada hal-hal yang dibolehkan Allah swt, dan pada hal-hal yang bukan merupakan maksiat.

Rasulullah saw telah bersabda di dalam sebuah haditsnya, “Sebaik-baiknya wanita adalah yang jika suaminya memandang kepadanya, ia membuat suaminya gembira. Jika suaminya menyuruhnya, ia mentaatinya, dan jika suaminya tidak ada disisinya, ia memelihara harta dan kehormatan suaminya.”

Rasulullah saw juga bersabda di dalam haditsnya yang lain, “Seandainya aku dibolehkan memerintahkan seseorang untuk sujud kepada yang lainnya, maka niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya, karena sedemikian besarnya hak suami atas dirinya.” Hadits ini semata-mata hendak menggambarkan betapa besarnya hak suami yang wajib dijaga oleh seorang istri.

Telah datang seorang wanita kepada Rasulullah saw, dan berkata kepada beliau, “Ya Rasulullah, saya adalah utusan dari kaum wanita. Jihad yang Allah swt telah tetapkan bagi kaum laki-laki, yang jika mereka mentaati maka mereka mendapatkan ganjaran, dan jika mereka terbunuh maka mereka hidup di sisi Rabb-nya dalam keadaan diberi rezeki; sedangkan kami kaum wanita membantu dan mendukung mereka, lalu apa yang kami peroleh dari itu?”

Rasulullah saw berkata kepada wanita itu, “Sampaikan kepada wanita yang kamu jumpai, bahwa mentaati suami dan mengakui hak-haknya, maka pahalanya sebanding dengan jihad.”

Siti Aisyah telah bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, manusia mana yang paling besar haknya atas seorang wanita?” Rasulullah saw menjawab, “Suaminya.” Siti Aisyah bertanya lagi, “Manusia mana yang paling besar haknya atas seorang laki-laki?” Belaiu saw menjawab, “Ibunya.”

Sunnah Rasulullah saw yang suci juga mengaitkan ketaatan istri kepada suaminya dengan keridhoan Allah swt. Rasulullah saw bersabda, “Wanita mana saja yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya ridho kepadanya, niscaya masuk surga.”

Rasulullah saw juga bersabda, “Jika seorang wanita mendirikan sholat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.”

Subhanallah, dari sini kita dapat mengetahui bahwa wanita yang ditanyakan (tersebut di atas), telah membangkang kepada Allah dan telah berdosa pada hak suaminya. Ia wajib taat kepada suaminya pada hal-hal yang berhubungan dengan hak-hak perkawinan dan lainnya, dari hal-hal yang dibolehkan Allah swt. Ia tidak boleh membangkang kepada suaminya, kecuali jika suami mencegahnya dari salah satu haknya, atau memerintahkannya kepada apa-apa yang dilarang oleh Allah swt.

Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidak ada ketaatan kepada satu makhluk pun di dalam bermaksiat kepada Allah.”

Wallahu tabaraka wa ta’ala a’lam.

Barakallaahu fiekumWassalamu’alaykum wr.wb.

www.muslim-lspm.blogspot.com

Cari Blog Ini

KIRIMKAN SMS ANDA LEWAT BLOG KAMI GRATIS.:

يس

free counters